Konflik Palestina dan Israel – Perang antara Israel dan Palestina selalu menjadi isu yang kompleks dan penuh tantangan di kancah internasional. Sejak dimulainya konflik ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berperan sebagai mediator dan pengamat yang berusaha mencari solusi damai. PBB, dengan berbagai organisasi dan badan di bawahnya, terus memantau perkembangan konflik ini dan memberikan respons dalam berbagai bentuk.
PBB melalui Dewan Keamanan dan Majelis Umum secara berkala mengeluarkan resolusi yang berfokus pada penghentian kekerasan dan perlindungan warga sipil. Salah satu posisi utama PBB adalah mendukung hak-hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, yang tercermin dalam banyak resolusi sejak 1947. Dalam hal ini, PBB mendukung penyelesaian dua negara, yaitu pembentukan negara Israel dan negara Palestina yang berdampingan secara damai.
Namun, PBB sering menghadapi tantangan besar dalam mengimplementasikan resolusi-resolusi ini, terutama karena perbedaan pandangan di Dewan Keamanan. Beberapa negara anggota tetap memiliki kepentingan politik dan aliansi yang kuat dengan Israel, yang menghambat upaya untuk mencapai konsensus. Hal ini memperlambat atau bahkan menggagalkan langkah-langkah yang lebih tegas terhadap kedua belah pihak dalam konflik.
Baca Juga : World Health Organization Announces Major Progress in Malaria
Dalam situasi darurat, PBB melalui badan-badan terkait seperti UNRWA (United Nations Relief and Works Agency) memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina, termasuk mereka yang terdampak oleh serangan militer di Gaza dan wilayah lainnya. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga-lembaga PBB lainnya juga terlibat dalam upaya penyediaan layanan medis dan bantuan kebutuhan dasar bagi para pengungsi dan korban konflik.
Selain itu, Sekretaris Jenderal PBB, seperti Antonio Guterres, sering mengeluarkan pernyataan yang mendesak kedua belah pihak untuk segera mengakhiri kekerasan dan memulai dialog. Guterres mengingatkan bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan hanya akan memperburuk situasi dan mengarah pada semakin banyaknya korban jiwa, terutama di kalangan warga sipil.
Meskipun PBB berusaha memfasilitasi dialog, ketegangan dan perbedaan pandangan yang mendalam antara Israel dan Palestina membuat proses perdamaian sulit terwujud. Masyarakat internasional, melalui PBB dan organisasi lainnya, terus berharap agar solusi damai yang adil dan berkelanjutan dapat ditemukan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung begitu lama ini.